Artikel di : Home» » Gerhana Bulan di Malam 17-an

Gerhana Bulan di Malam 17-an


Minggu (17/8) dinihari menurut laporan berbagai almanak astronomi bakal terjadi lagi peristiwa Gerhana Bulan. Hal ini juga dikuatkan hasil simulasi menggunakan Program Planetarium Starrynight yang ternyata cocok dengan jurnal gerhana yang diterbitkan oleh NASA.




.

.
Gerhana bulan kali ini merupakan Saros seri yang ke-138 dan anggota ke-29 dari 83 gerhana dalam satu seri. Saros adalah periode perulangan terjadinya gerhana yang serupa selama periode lebih kurang 18 tahun. Gerhana Bulan kali ini cukup istimewa karena merupakan penutup rangkaian peristiwa gerhana di tahun 2008. Terlebih istimewa lagi karena gerhana terjadi bersamaan malam peringatan kemerdekaan RI ke-63 sehingga bisa menjadi tontonan menarik bagi warga masyarakat yang kebetulan tengah melaksanakan malam tirakatan. Belum lagi malam ini adalah malam istimewa dalam bulan Sya'ban yang disebut sebagai Nisfu Sya'ban.
.
Gerhana bulan terjadi disebabkan matahari, bumi dan bulan pada posisi segaris lurus, akibatnya bulan melewati bayangan gelap Bumi atau umbra. Namun demikian pada Gerhana Bulan kali ini tidak semua wajah bulan masuk bayangan umbra Bumi sehingga Bulan yang sedang purnama akan terlihat gelap di salah satu sisinya. Gerhana semacam ini disebut sebagai Gerhana Bulan Sebagian (GBS). Tahapan gerhana sendiri akan berlangsung Minggu pagi mulai pukul 01.23 WIB saat Bulan memasuki bayangan samar Bumi atau penumbra. Saat itu posisi Bulan sudah berada di langit Barat. Selanjutnya, Bulan akan memasuki bayangan umbra pada pukul 02.36 WIB sampai 05:45 WIB saat inilah gerhana mulai dapat teramati oleh mata telanjang dimana wajah Bulan sebelah selatan akan terlihat gelap. Akhirnya tahapan gerhana akan selesai pada pukul 06.54 WIB. Artinya tidak semua tahapan gerhana dapat diamati oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama yang berada di kawasan Timur. Untuk mengamati gerhana bulan tidak perlu peralatan astronomi khusus seperti teleskop atau binokuler. Cukup menggunaan mata telanjang kita dapat menyaksikan tahapan gerhana dari awal sampai akhir terutama saat Bulan memasuki bayangan umbra. Namun demikian, seandainya kita memiliki binokuler atau bahkan teleskop, kedua alat tersebut dapat kita pergunakan untuk observasi gerhana. Apalagi kalau punya kemampuan fotografi kita dapat mengabadikan proses gerhana dalam bentuk video maupun foto. Yang justru paling penting adalah jangan sampai kita tertidur, pasanglah alarm untuk bangun sekitar jam 2 malam sebab gerhana akan dapat diamati sekitar pukul 02:36 WIB dinihari hingga menjelang matahari terbit. Klik Melihat Gerhana
.


Sisi sebelah Selatan Bulan akan terlihat gelap saat gerhana nanti
.
Penumbra Mulai (P1) = 01:27 WIB
Umbra Mulai (U1) = 02:38 WIB
Maksimum = 04:11 WIB
Umbra Berakhir (U4) = 05:42 WIB
Bulan Terbenam (Moonset) = 05:51 WIB
Penumbra Berakhir (P4)= 06:54 WIB
.
Gerhana, baik itu Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan merupakan peristiwa alam biasa yang secara astronomis dapat dihitung kapan akan terjadi. Peristiwa gerhana bukan tanda kelahiran atau kematian seseorang namun gerhana merupakan momen untuk merenungkan kembali tanda Kemahabesaran Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam Semesta. Maka dari itu umat Islam dihimbau untuk memberikan makna akan kehadiran gerhana dengan memperbanyak doa, takbir dan sedekah seperti yang diajarkan Rasulullah serta disunahkan melaksanakan shalat khusuf atau shalat gerhana sesuai tuntunan yang berlaku.
.
Menyinggung mengenai kemungkinan beda awal bulan Ramadhan dan Idul Fitri bahwa tahun 2008 ini Insya Allah ahli hisab dan rukyat telah sama-sama sepakat tidak ada perbedaan baik untuk penentuan awal Ramadhan maupun Idul Fitri yang akan datang. Wallahu a'lam.

Artikel Terkait:

0 komentar

Posts a comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 
© Gula Gula Blog
Designed by Taruna Pratama Fitra
Back to top